Selamat malam para pembaca #bumikelangit yang budiman, pertama tama saya ucapkan terima kasih atas kunjungan saudara ke blog sederhana ini. Yang kedua, perkenankanlah saya untuk memposting sebuah puisi (lagi) setelah di posting sebelumnya juga puisi. Hal ini dikarenakan inspirasi saya untuk menulis sedang mandeg, dan jujur saja, saya sedang bebeh untuk menulis dan bercerita disini.
Dan selanjutnya demikian, untuk mengefektifkan waktu, saya ingin memposting sebuah puisi mbeling - bagi yang belum tau apa itu puisi mbeling, bisa ditanyakan kepada guru bahasa Indonesia terdekat- yang berjudul " Kurasa ini Bukan Puisi, Nastasi " yang saya ambil dari sini. Saya rasa, puisi ini cukup menggambarkan apa yang sedang saya rasakan.
Okelah kalo begitu, selamat menikmati.
Kurasa ini Bukan Puisi, Nastasi
setelah tangismu tenggelamkan dirimu
dalam kesunyian matahari bulan kelabu
berbaur salah pengertian mengharubiru
tibatiba kau muncul, keluhkan kondisi raga
dan minta pertimbangan soal apa kata mereka
lantas bagaimana sebaiknya, bla bla bla
aku bukan dokter atau pun dukun hebat
tak punya resep, ramuan mujarab, atau nasehat
aku juga bukan dewan penasehat perusahaan
persoalan apa kata rekan kelak, tak bisa kudugakan
tapi tibatiba aku menjelma jadi sosok sok tahu
biarin orang bilang dasar tak punya malu
mumpung masih kau anggap aku tempat mengadu
seperti dulu
masamasa perkenalan kita yang lucu
maka kupakai saja anjurananjuran umum
misalnya jangan lupa obatnya diminum
atau, sudah makan atau belum
istirahat optimum, tak perlu maksimum
begitu saja kurasa beres
tak harus wesheweshewes
tak usah susahsusah pinjam buku kedokteran
supaya tidak lantas jadi kedok beneran
rembulan ditelan langit kelam, nastasi
gerimis masih menari di tepi lampu merkuri
komunikasi kecil kita ini telah beri arti
tetap menjadi jalinan silaturahmi
bukan simpan syak serta sakit di hati
meski lalai kuucap gongxi…
(waduh, kok malah bilang itu lagi)
dan lewati saat valentine belum lama ini
tanpa acara makan bakmi atau nasigoreng babi
kurasa ini bukan puisi
sekadar cara hindari keringnya gusi
daripada terjebak basabasi
percayalah, wahai nastasi
ini tetap bukan puisi, apalagi pil ekstasi
#bumikelangit
Post a Comment