November 20, 2011

I'll Shine With or Without You

+
Jumat kemarin, saya sedang mengikuti mata kuliah Listening. Berhubung saya merasa bosan, akhirnya saya memesan Indomie. Jadi saya ga bosan lagi deh. Ini ceritaku, apa ceritamu? #plaak *tulisan apa ini?????*

Ehem, oke kembali ke topik. Jadi Jumat kemarin saya sedang mengikuti kuliah Listening. Saya merasa bosan, iseng aja buka Facebook lewat Hazel saya. Padahal ya kata dosennya, hape harap dinonaktifkan agar suasana Listening bisa berlangsung dengan khidmat.. #krik

DI beranda saya melihat recent stories yang ada, dan pandangan mata saya tertuju pada sebuah catatan yang di share adik kelas saya. Iseng saja saya buka, yah maklum judulnya juga menarik minat baca saya karena judulnya nyrempet-nyrempet dengan apa yang saya alami #eaaa #curcol

Nah, judul catatan itu adalah 'Aku Akan Bersinar Denganmu Ataupun Tanpamu' yang saya translasikan menjadi judul diatas. Wahaha, so nice banget yah *jleb*

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg240PvaHruwOGM__Scjsi6o6NAYiC3VvVnCO9VM-12vvjwpi8lu_2EEI0yvOH2_Oc8wK-jQciHPmJvTJg3DMvmo5Kqawn4guU8LG8nkkqLonqtSooV1VZnZ5h6qLqZdvLyoKnXmGTE3A/s400/smile+without+you.jpg

Saya tahu anda sudah penasaran dan jeleh dengan kata pengantar yang saya berikan wkwkw, jadi langsung saja kita tampilnya notenya..

***
Awal Ronald bertemu Fenita, dia sudah langsung jatuh hati padanya. Setelah beberapa waktu, akhirnya Ronald pun berani mengungkapkan isi hatinya kepada wanita pujaannya itu. Dan yang membahagiakan, ternyata Fenita diam-diam juga menyimpan hati kepada Ronald dan akhirnya hubungan mereka pun dimulai.

Hari-hari yang manis telah mereka lalui. Saat Fenita terbaring di rumah sakit, Ronald tidak tidur sedetikpun semalaman menjaganya. Ketika Fenita merasa sedih, kehadiran Ronald selalu membuat Fenita tersenyum dan lupa sejenak akan masalahnya. Saat Fenita kesulitan pun, Ronald seperti Doraemon yang selalu memberikan pertolongan baginya. Padahal, Ronald sendiripun sebenarnya memiliki banyak masalah. Karena dia berasal dari keluarga miskin, berbagai masalah keuangan pun sering ia hadapi. Namun semua itu disembunyikan dari Fenita, karena ia tidak ingin menjadi beban bagi kekasihnya.

Tanpa terasa, hubungan Fenita dan Ronald telah berjalan 3 tahun. Manis dan pahit sudah mereka hadapi bersama. Semua tampak baik-baik saja hingga akhirnya Fenita melanjutkan kuliahnya di Australia.

Masalah timbul disini. 3 bulan pertama sejak kepindahan Fenita, mereka masih sering berkomunikasi. Namun Ronald mulai merasakan perubahan sikap Fenita. Dia terasa semakin jauh dan jarang menghubungi Ronald. Tapi Ronald tetap berfikiran positif. "Mungkin dia sedang sibuk". Itu yang selalu menjadi kekuatan Ronald untuk tetap bertahan.

Setelah berminggu-minggu tanpa kabar, Fenita pun menghubungi Ronald.

"Ronald, aku minta maaf. Tapi sepertinya hubungan kita nggak bisa dilanjutin lagi."

Ronald hening sejenak.

"Kenapa Fenita? Apa yang salah dari diriku? Akan aku perbaiki."

"Gak ada Ronald, gak ada yang salah dari kamu. Kamu udah baik banget sama aku. Yang salah adalah aku."

"Kamu nggak ada salah sama aku. Kenapa kamu berfikiran begitu Fen?"

"Sebelumnya aku minta maaf sekali lagi. Tapi aku gak tahan lama-lama memendam ini. Aku disini pacaran sama cowok lain. Dia dari Indonesia juga. Dia baik banget sama aku. Dia yang selalu nemenin aku disini. Dan orangtuanya juga udah setuju kalau aku jadi calon istrinya. Kamu nggak apa-apa dengan semua ini?"

"Fen, aku akan bersinar denganmu ataupun tanpamu. Tapi jika aku bisa memilih, aku ingin bersinar lebih terang bersamamu."

"Maafin aku gak bisa memenuhi pilihanmu, Ronald. Apa kamu merasa sedih?"

"Aku? Kamu sangat bodoh apabila mengira aku tidak sedih. Tentu yang aku rasakan luar biasa. Tapi aku sedih seperti apapun itu nggak akan mengubah keadaan."

"Tapi aku nggak mau kamu ngelakuin hal-hal bodoh. Kamu ngerti maksudku kan, Ronald?"

"Fenita, hari ini kamu udah hancurin hatiku, tapi kamu nggak akan bisa menghancurkan mimpi-mimpiku. Aku tetap akan melangkah dengan jalanku yang terbaik."

Semua orang yang pernah merasakan cinta pasti pernah merasakan patah hati. Ketika cinta yang sudah lama kita pelihara, sudah lama kita jaga, akhirnya pergi begitu saja meninggalkan kita. Awalnya, kita baik-baik saja ketika cinta itu belum menghampiri. Tapi ketika ia datang dan hinggap di hati dan kemudian ia pergi, mengapa seolah-olah ia mengambil jiwa yang ada di dalam tubuh kita?

Sedari awal cinta itu datang, kita harus mempersiapkan diri untuk ikhlas ketika cinta itu pergi. Dan itu tidak berarti kita setengah-setengah dalam mencintai. Tapi alangkah baiknya apabila ikhlas selalu kita sandingkan di awal, tengah dan akhir dari perjuangan.
Harusnya, dirimu tetap akan menjadi dirimu, jiwamu tetap akan berada di jiwamu, siapapun yang ada di sampingmu. Jangan mengeluh dalam kesendirian, karena itu kesempatan besar bagimu untuk menjadi 100% dari dirimu.
Jangan sampai mimpi-mimpimu goyah karena seorang wanita. Jangan sampai mimpi-mimpimu melemah karena seorang pria. Karena suatu saat akan ada seseorang yang hadir dan memperkuat dirimu untuk mimpi-mimpimu.

Originally from: Dwindy Stanza's note 

***

Jujur, saya juga pernah dan sedang merasakan hal yang sama seperti yang dialami oleh si Ronald. Saya terbelenggu oleh manisnya rasa cinta itu, ketika ia datang dan hinggap di hati saya. Saya juga masih terbelenggu ketika rasa itu pergi dan meninggalkan pahit yang sungguh tidak saya inginkan (lagi). Saya bukan bodoh, mungkin saya hanya, hanya sekedar terbodohi oleh pikiran saya sendiri.. bahwa semua itu akan berakhir indah selamanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vQvdl3AGk9RJMC7sjky34ckUaCLATGgcrZb8gRh27UR0THnKpDs7O4EUutnN-tNPuhI2-keyDDfF4hAjMhvdozP56FRdO5rtRBHCoeUJLCROdbQBEjtEFxi35P3a1KFFPiOi_IcbSbc/s1600/smile+finger.jpg
Seperti kata Dewa 19,
'Hadapi dengan senyuman semua yang terjadi biar terjadi' :)

Namun ketika kenyataan berkata lain, saya tidak siap, hati saya tidak siap sama sekali untuk kehilangan semua keindahan itu. Rasanya seperti ketika saya sedang bermimpi indah, mimpi tersebut harus berakhir karena tersandung pagi. Sakit ya dijatuhkan dari rasa manis ke rasa pahit? Yah seperti dijatuhkan dari rasi bintang paling romantis, menembus lapisan atmosfer yang berlapis-lapis dan jatuh menabrak paus akrobatis #iniAbsurd

Saya tidak begitu pandai mengungkapkan apa yang ada di kata hati dan pikiran saya. Saya cukupkan saja curhatnya, saya sambung lewat puisi.. jika memungkinkan :p


#BumiKeLangit