July 02, 2011

Pelajaran di Bulan Juni

+ No comment yet
Juni kemarin penuh dengan duka buat saya, haha. Ada banyak 'musibah' yang menimpa, dimulai dari ditolak SNMPTN Undangan, kemudian gagal di SNMPTN Tulis, dan .... ah sudahlah. Yang terkahir ini tidak begitu penting menurut saya, tapi cukup menyita perhatian saya. Eh, kok malah jadi curhat ya?

Ya, biarpun begitu ada beberapa pelajaran yang saya dapat di bulan Juni kemarin. Yang intinya membuka mata saya, untuk melihat lebih luas dan lebih dalam, tidak hanya dari satu sisi saja. Saya sadar, saya masih dibutakan oleh satu hal itu. Saya terlalu terpaku pada hal itu saja. 

alone.jpg (280×382)

Jika diibaratkan, saya sedang berada di sebuah stasiun. Saya masih menunggu kereta, sementara teman teman yang lain sudah naik dan duduk manis di dalam gerbong. Ketika kereta sudah mulai berjalan, saya masih bengong saja. Diam, entah apa yang terpikirkan. 

Dua tamparan kemarin rasanya cukup menyadarkan saya untuk kembali kepada apa sebenarnya fokus saya. Masa depan, atau sebuah harapan kosong. Saya tidak mau ada tamparan ketiga atau keempat. Ini sudah cukup! 

Move on! Sepasang kata yang selalu teman saya tekankan kepada saya. Sederhana memang, tetapi sulit sekali rasanya move on bila keadaan kita belum sepenuhnya sembuh dari sebuah luka dalam. Tapi, kalau kita tetap diam saja, bukankah luka itu akan semakin dalam bukan? 

Separah apapun itu, sedalam apapun itu, selama masih ada harapan untuk sembuh, kenapa tidak berani mencoba? Yang jadi masalah adalah bila kita tetap terpaku pada satu pintu yang tertutup untuk kita, sementara pintu lain yang terbuka untuk kita, justru malah kita abaikan. Nah, itulah yang sedang saya alami sekarang. Terpaku pada sesuatu yang belum pasti untuk saya.

Setidaknya ada dua pelajaran yang saya dapatkan di bulan Juni kemarin.

1. Yang pertama, kadang kehendak Tuhan lebih indah dibanding kehendak kita sendiri. Wajar bila kita memiliki ego yang kita perjuangkan. Kita ingin A maka harus A. Kita tidak melihat ke yang lain, B misalnya, yang justru lebih baik untuk kita.

Tidak ada salahnya mencoba, yang salah adalah jika kita takut mencoba. Jika kita takut gagal. Orang yang penakut, tak akan pernah mengenal rasa sakit. 

Jalan menuju yang impian kita, tidak harus selalu sesuai apa yang kita impikan. Tidak selalu mulus, kadang buntu, kadang terjal dan berbatu. Yang saya dapatkan adalah, ketika teman teman yang lain sudah mendapatkan tempat mereka di perkuliahan, sementara saya masih luntang luntung mencari tempat, saya menjadi sadar. Ego kadangh menyesatkan, kita menjadi buta akan sesuatu, sesuatu yang dekat kita, sesuatu yang lebih baik bagi kita, sesuatu yang lebih menghargai kita!

Gods-Way.jpeg (500×331)

Bolehlah tahun ini gagal, tapi bukankah tahun depan masih bisa mencoba lagi? Jikapun masih gagal, ada jalan lain. Jalan Tuhan :)

2. Yang kedua adalah, rasanya menjadi seseorang yang kurang dihargai. Maksud saya di sini adalah seseorang dibalik layar. Ibaratnya kalau sebuah film itu kru pendukung film tersebut.

Kadang kalau sebuah film sukses, yang di elu elukan adalah aktor atau aktrisnya yang lebih menonjol. Kadang sutradaranya atau produsernya. Namun, dibalik semua itu, ada sebuah tim yang bekerja demi kesuksesan film itu. Mereka mereka itu tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Sebuah film, tanpa kru, hanya ada aktor, aktris dan sutradaranya saja, apakah bisa jadi? Bisa. Tetapi, tak akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan keberadaan sebuah kru yang membantu mereka, walaupun terlihat kecil, tetapi justru kontribusi mereka itu besar.

Maaf bila agak berbelit belit. Saya sedang mengalami hal itu, menjadi orang dibalik layar kesuksesan orang lain kadang tidak mengenakan. Kadang justru orang yang baru saja datang, yang justru lebih menarik perhatian. Sementara kita yang meluangkan waktu lebih banyak, peduli melebihi diri kita sendiri, justru diabaikan. Bukan tidak terima, hanya sedikit protes saja. Haha. Ingin rasanya 

Yah, itulah sekelumit kisah saya beberapa bulan ini. Rasanya banyak yang ingin diceritakan. Tapi, masih banyak yang harus saya kejar di bulan Juli ini. Saya mohon doanya saja. Sangkyuu ^^

#BumiKeLangit

Post a Comment